Menurut Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Indonesia menganut sistem politik bebas aktif. Termasuk bidang kemiliteran, kita tak tergantung pada salah satu negara atau kepentingan. Jadi bebas membeli peralatan militer dari negeri mana saja seperti produk pesawat F-16 dari AS ataupun Sukhoi 30 dari Rusia guna menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa dan negara. Indonesia pun menggandeng dari negeri sahabat seperti China, Korsel dan negara lain untuk berkerja sama memproduksi peluru kendali. Beberapa rudal yang akan diproduksi maupun membeli produk dari luar negeri yang digunakan Kemenhan dan TNI antara lain :
Rudal C-705
Indonesia dan China mulai menjajaki kerjasama pembangunan Rudal C-705 mulai tahun 2012 ini. China setuju untuk membangun pabrik pembuatan rudal C-705 di Indonesia dan siap berbagi teknologi sejak awal pembuatan rudal. PT Pindad telah menyiapkan lahan sebagai tempat perakitan rudal C-705. Rudal ini bisa ditempatkan pada Kapal Perang Indonesia.
Spesifikasi rudal C-705:
Anti-Kapal Permukaan
Jangkauan: 75 km; 170 km dengan second stage.
Penjejak: Radar, TV, Infra Merah, Mid-course guidance, GPS / GLONASS.
Warhead: 110 Kg
Engine: Solid rocket
Cruise altitude: 12.15 meter (lowest)
Ukuran Target: Kapal berbobot hingga 1500 ton.
Launching platform: Aircraft, Surface vessels, Vehicles
Kill probability: > 95.7%
Diharapkan juga ada usaha untuk menggembangkan roket yang sudah lama dibuat oleh Indonesia.
Rudal AGM-65K2 Maverick
Presiden AS Barack Obama, menyetujui penjualan rudal buatan negerinya kepada Indonesia guna memperkuat per Arsenal persenjataan Pesawat Tempur F-16 yang dimiliki Indonesia.
Rudal AGM-65 buatan Raytheon Co itu dirancang untuk menyerang target jarak jauh, termasuk kendaraan lapis baja, pertahanan udara, transportasi darat, dan fasilitas penyimpanan.
RI sangat berharap agar AS, dapat kembali membuka pintu kesempatan untuk menjual produk-produk rudalnya kepada Indonesia. Guna memperkuat arsenal militer Indonesia.
Rudal KH 31P
Rudal AS-17C Krypton dirancang untuk melumpuhkan sistem pertahanan musuh. Untuk itu ia didisain memiliki kecepatan sangat tinggi, mampu terbang jauh, anti-radar dan bisa mematikan penjejaknya saat diserang.
Rudal AS-17C Krypton memiliki panjang 5, 2 meter dengan berat 600 Kg dan mampu menembak sasaran sejauh 200 km. Karena rudal ini ditugaskan untuk menghancurkan radar musuh, dia tidak dibebani hulu ledak besar, melainkan hanya 90 Kg (Blast Frag). Namun misil ini bisa terbang dari 165 hingga 49.000 feet.
Dalam perkembangannya rudal ini bisa dipasang di kapal laut ataupun pesawat tempur Mig 29, Sukhoi SU-27 maupun SU 30. Kelebihan rudal ini, mampu menghantam kapal perang, drone ataupun pesawat mata-mata.
Rudal Yakhont
Indonesia kini menambah arsenal persenjataan Kapal Fregat dengan dilengkapi rudal Yakhont. Setelah mendatangkan 4 Rudal Yakhont pada tahun 2010, Indonesia kembali menerima 10 Rudal Yakhont di tahun 2012. Dalam kontraknya dengan Rusia, Indonesia akan mendatangkan 50 rudal Yakhont yang berjarak tembak 300 km.
Kini, TNI AL memesan Helikopter anti kapal selam yang gunanya juga dapat memberikan pesan data pada Kapal Fregat.
Semoga makin Jaya INdonesia, semangat untuk NKRI Bravo TNI hajar si Malingsial
BalasHapusLowongan Kerja Online Membuka Pendaftaran